modul ajar kurikulum merdeka

Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka dan Jenis Jenisnya

Perlu diketahui bahwa prinsip asesmen kurikulum merdeka lebih mengacu pada penyusunan penilaian dan implementasi program. Dengan begitu pembuatannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Alhasil, tujuan utama dari program tersebut bisa terwujud.

Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Asesmen Prinsip Terpadu

Dalam hal ini ada beberapa yang perlu ditinggalkan. Salah satunya yaitu asesmen pada sikap pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut harus dilakukan secara terpisah atau kata lain tidak boleh digabung. Dengan begitu akan mempermudah dalam penerapannya.

Tidak hanya itu saja umpan balik berupa kalimat pendek pujian juga harus dihindari. Misalnya bagus, keren, pandai, cerdas dan pintar. Hal itu dikarenakan akan mempersulit berbagai pihak untuk memahami setiap kata tersebut sehingga informasi kurang jelas.

Asesmen tidak boleh dilakukan oleh selain tenaga pendidik. Tentunya jika dilakukan bukan oleh guru maka informasi yang didapat tidak akan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Dengan begitu akan mempersulit dalam menentukan langkah selanjutnya.

Jenis-Jenis Asesmen Berdasarkan Fungsinya

kurikulum prototype

Setelah mengetahui prinsip dari asesmen kurikulum merdeka. Alangkah baik Anda perlu memahami macam-macam penilaian yang ada di dalam program tersebut. Berikut penjelasannya:

1. Asesmen Diagnosis

Penilaian ini biasanya dilakukan oleh guru di awal pembelajaran. Hal itu bertujuan untuk melihat kompetisi dan memonitor perkembangan belajar peserta didiknya dari berbagai aspek. Nantinya hasilnya akan dimanfaatkan untuk memetakan kebutuhan belajar.

Dengan begitu, para pengajar bisa menentukan strategi yang tepat sesuai kondisi peserta didik. Di dalam penilaian ini bisa mengandung lebih dari satu topik. Di samping itu asesmen ini juga dapat dilaksanakan secara rutin baik awal ketika guru memperkenalkan atau setiap minggu.

👉 TRENDING  Berikut Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Tingkat SD

2. Asesmen Formatif

Biasanya para pahlawan tanpa tanda jasa melakukan hal ini pada proses pembelajaran berlangsung. Hal itu bertujuan untuk memberitahu perkembangan penguasaan kompetensi para siswa pada setiap tahapnya. Hasilnya akan digunakan untuk mengambil tindakan.

Penilaian formatif ini bisa mendorong siswa mencapai tujuan belajar. Dengan cara penyampaian umpan balik yang dilakukan secara rutin. Asesmen formative ini akan mengakibatkan kedua belah pihak yakin peserta didik dan guru.

3. Asesmen Sumatif

Biasanya asesmen ini akan dilakukan para guru ketika selesai kegiatan proses belajar mengajar. Meskipun begitu penilaian ini tidak mesti dilakukan pada akhir pembelajaran. Sedangkan untuk hasilnya dimanfaatkan mengukur pemahaman peserta didik.

Perlu diketahui bahwa dalam penilaian ini mencakup lebih dari satu pokok bahasan. Dengan begitu digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit pembelajaran ke tahap berikutnya. Penilaian ini juga sering diartikan sebagai tes pada akhir.

Apa Itu Asesmen Kompetisi Minimum ( AKM)

Penilaian ini merupakan kompetensi mendasar yang sangat diperlukan bagi para peserta didik. Dalam hal mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Di mana terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM yaitu literasi dan numerasi.

Asesmen competisi minimum nantinya akan menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks. Dengan begitu diharapkan para murid bisa menyelesaikan dan menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerik sesuai kemampuannya.

Di mana literasi membaca merupakan kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi. Sementara numerasi yakin skill berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk penyelesaian permasalahan sehari-hari.

Demikianlah pembahasan singkat tentang prinsip asesmen kurikulum merdeka yang wajib diketahui bagi para pengajar maupun siswa. Perlu diketahui bahwa hasil penilaian tersebut akan dimanfaatkan untuk semua pihak mulai dari pengajar hingga orang tua/wali murid.

👉 TRENDING  Wajib Ikut Webinar Ditjen GTK Tentang Pelajar Pancasila