capaian pembelajaran di kurikulum merdeka diatur

Berikut Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Tingkat SD

Kurikulum merdeka tingkat SD hadir untuk menanggapi perubahan yang ada. Kurikulum menjadi salah satu dari bagian sistem edukasi di Indonesia. Terjadi beberapa kali pergantian sistem untuk menanggulangi berbagai masalah pendidikan di negara ini.

Fungsi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Di Tingkat SD

Anak SD merupakan seseorang yang memiliki rentang umur 6—12 tahun. Di usia ini, mereka akan mengalami perkembangan fisik maupun motorik yang pesat. Tentu saja, perkembangannya harus didukung penuh, termasuk dari aspek pendidikan formal serta karakter dan budi pekerti.

1. Penambahan Pemahaman Mengenai Pancasila

Sistem pendidikan suatu negara menjadi salah satu faktor penyebab majunya sebuah negara. Hadirnya kurikulum merdeka belajar seakan menjadi penyeimbang antara perkembangan moral serta pelajaran formal. Pembelajaran ini sangatlah penting bagi anak-anak.

Pembelajaran mengenai Pancasila ini dialokasikan sebanyak 20% untuk setiap tahunnya. Pemahaman terkait dasar negara akan menciptakan generasi muda yang cinta tanah air. Harapannya, selain menguasai bidang akademik juga akan berbudi pekerti baik.

2. Sekolah akan Terasa Lebih Ringan dan Menyenangkan

Pada mulanya, mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa SD berjumlah cukup banyak. Namun di kurikulum merdeka, mulai dipangkas. Beban siswa akan terasa berkurang sehingga sekolah terasa lebih mudah dan juga menyenangkan.

Fase A (kelas I dan II) hanya akan mempelajari numerik dasar serta penguatan literasi. Di fase B (kelas III dan IV) dan C (kelas V dan VI) siswa mulai dikenalkan dengan IPAS, yaitu gabungan IPA dan IPS. Serta bahasa Inggris menjadi mata pelajaran pilihan tergantung sekolah.

👉 TRENDING  Review Kurikulum Merdeka Belajar untuk Tingkat Satuan SMP

3. Memunculkan Pemikiran Kritis Sejak Dini

Kegiatan seperti pengamatan dan eksplorasi akan lebih banyak dilakukan oleh siswa. Hal ini sangat penting karena merupakan pondasi untuk melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya. Kesempatan untuk mendapat wawasan baru menjadi lebih besar.

Review kurikulum merdeka belajar tingkat SD cukup menakjubkan. Pasalnya siswa digiring untuk menjadi lebih kritis. Pemikiran unik dan murni dari siswa SD ini diharapkan dapat mencetuskan banyak hal baru yang menguntungkan bagi bangsa dan negara.

struktur kurikulum merdeka smk

Kelemahan Kurikulum Merdeka untuk Anak Usia Sekolah

Sebuah pembaharuan tentu dilakukan untuk menyempurnakan versi sebelumnya. Oleh karena itu, kurikulum merdeka belajar tentu saja memiliki kekurangan. Beberapa hal yang menjadi kekurangan dari penerapan kurikulum untuk tingkat sekolah dasar antara lain.

1. Sistem Tergolong Baru Membutuhkan Totalitas Seluruh Pihak Agar Matang

Seperti yang sudah diketahui, Indonesia terdiri dari ribuan daerah. Seluruh wilayah membutuhkan pendidikan yang mumpuni. Namun beberapa tempat yang terletak di pelosok akan cukup sulit untuk dilakukan pelaksanaan kurikulum baru tersebut.

Kurikulum ini membutuhkan eksekusi nyata dan berbagai perbaikan agar mendekati sempurna. Persebaran sekolah dan perbedaan fasilitas yang dimiliki oleh masyarakat tentu menjadi hambatan cukup krusial. Akan membutuhkan waktu untuk bisa menilai keseluruhan kurikulum.

2. Kesiapan Sumber Daya Pelaksana Kurikulum

Orang pertama yang terdampak oleh berjalannya kurikulum ini tentu saja guru dan murid. Pelaksanaan pembelajaran dengan kurikulum merdeka harus dilaksanakan sedetail mungkin. Hal ini dilakukan agar dampak positif dari kurikulum merdeka bisa segera dinikmati.

Adanya kerjasama dan sinergi antara pemerintah, tenaga pendidik, serta siswa sangat dibutuhkan. Sedikit saja ketidaksiapan dapat berakibat cukup fatal. Maka, seluruh lapisan masyarakat harus mendukung adanya kurikulum ini agar dapat berjalan dengan semestinya.

👉 TRENDING  Resmi, MenpanRB Akan Hapus Honorer Di Tahun 2023

Demikian kurikulum merdeka tingkat SD secara singkat. Penjelasan ini diharapkan dapat membuka wawasan baru pada masyarakat. Selain itu juga mengharap dukungan penuh dari seluruh pihak agar pendidikan Indonesia semakin membaik dan menghasilkan generasi emas.