Memahami konsep model pembelajaran sangat penting bagi seorang guru. Karena seorang guru akan berhasil mengantarkan siswanya pada hasil belajar yang ditargetkan jika ia memahami masalah.
Berbagai model pembelajaran yang harus diketahui oleh seorang guru akan dibahas dalam artikel ini. Jadi, mungkin pengajar bisa memilih jenis model pembelajaran mana yang cocok untuk digunakan di dalam kelas.
Tidak semua model pembelajaran yang dibahas dalam artikel ini layak digunakan oleh guru. Akibatnya, sebelum memilih model pembelajaran, guru harus memikirkan beberapa hal. Model pembelajaran berbasis proyek, misalnya, dapat digunakan oleh seorang guru yang menginginkan siswanya mengalami dan menghasilkan karya dalam suatu pelajaran.
Metodologi pembelajaran berbasis proyek ini sangat cocok untuk digunakan dalam lingkungan pembelajaran online atau online. Pasalnya, dengan pendekatan pembelajaran ini, guru dan siswa tidak harus bertatap muka. Penekanan dalam model pembelajaran adalah pada ekspresi hasil belajar yang dicapai.
Namun, apakah diterapkan pada pembelajaran tatap muka atau pada siswa sekolah dasar di kelas bawah, gaya belajar berbasis proyek ini mungkin tidak sesuai. Oleh karena itu, perlu digarisbawahi sekali lagi bahwa masukan guru diperlukan dalam memilih model pembelajaran yang akan digunakan.
Terlepas dari model pembelajaran mana yang diadopsi, guru harus terbiasa dengan model pembelajaran berikut.
1. Model Pembelajaran Inkuiri
DAFTAR ISI
Metode pengajaran ini mendorong siswa untuk mencari solusi atas kesulitan mereka. Akibatnya, siswa diharapkan untuk berpikir kritis dan analitis selama proses pembelajaran.
2. Model Pembelajaran Kontekstual
Upaya guru untuk menghubungkan konten dengan dunia nyata tercermin dalam model pembelajaran kontekstual ini. Sehingga prinsip-prinsip yang dipelajari di kelas lebih dari sekedar bayangan dan dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam kehidupan nyata.
3. Model Pembelajaran Ekspositori
Eksposisi seorang guru tentang teori atau konsep disebut sebagai ekspositori. Siswa diharapkan memahami materi pelajaran secara optimal melalui penjelasan verbal yang diberikan oleh guru dalam paradigma pembelajaran ini.
4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran ini mengedepankan pemecahan masalah secara ilmiah. Jenis pembelajaran ini dikenal sebagai pembelajaran berbasis masalah dalam bahasa Inggris.
5. Model Pembelajaran Kooperatif
Siswa akan belajar dalam kelompok untuk memenuhi tujuan pelajaran yang diberikan dalam paradigma pembelajaran ini.
6. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Sedangkan sebagai kegiatan utama dalam pembelajaran, model pembelajaran berbasis proyek ini menjadi proyek atau kegiatan yang sebenarnya.
7. Model Pembelajaran PAIKEM
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan adalah singkatan dari PAIKEM. Penerapan model pembelajaran ini memerlukan desain yang dibuat oleh guru dimana siswa belajar secara aktif dan antusias.
8. Model Pembelajaran Kuantum
Kerangka kerja TANDUR digunakan dalam model pembelajaran ini (Grow, Experience, Name, Demonstrate, Repeat, and Celebrate). Teriakan sering digunakan sebagai perayaan atau untuk meningkatkan motivasi belajar saat menggunakan strategi ini.
9. Model Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu memerlukan penggabungan atau penggabungan beberapa mata pelajaran secara bersamaan. Akibatnya, siswa harus mengantisipasi pembelajaran mereka menjadi lebih bermakna.
10. Model Pembelajaran Kelas Ganda
Gaya belajar ini, sesuai dengan namanya, melibatkan penggabungan dua kelas menjadi satu sesi pengajaran. Hal ini dapat dicapai melalui pembelajaran yang efektif.
11. Model Pembelajaran Tugas Terstruktur
Guru memberikan tugas khusus kepada siswa dalam model pembelajaran tugas terstruktur ini. Tujuannya untuk menyelami lebih dalam konten yang sudah disajikan.
12. Model Pembelajaran Portofolio
Paradigma pembelajaran ini dapat diterapkan dengan mengumpulkan karya dari satu kelas. Tujuan dari teknik ini adalah agar siswa terlibat dan mampu bekerja sama untuk menciptakan sebuah karya.
13 Model Pembelajaran Tematik
Metode pengajaran ini menggabungkan informasi tematik dari beberapa pelajaran menjadi satu topik atau tema. Materi yang ditawarkan ditargetkan untuk kebutuhan siswa, dengan maksud bahwa itu akan mempersiapkan mereka untuk situasi kehidupan nyata.